"Pak/Bu ibu mimin mengidap hemoroid harus tindak operasi" Pihak Medis RS Soekardjo. setelah tindak operasi selesai penyakit ibu mimin bertambah!.
beliau bernama Mimin (60 tahun) biasa di panggil ibu Mimin atau mak mimin,4 tahun silam bu mimin selalu merasakan sakit perut namun bu mimin masih berfikir itu hanya sakit perut biasa , setiap harinya bu mimin selalu merasakat sakit di bagian perut meski sementara rasa sakitnya, begitu seterusnya selama 2 tahun , satu hari bu mimin merasakan sakit perut yang berbeda dari sebelumnya , rasa sakit nya di barengi dengan rasa perih seperti ditusuk di bagian perut.
Di berangkannya ibu mimin ke Puskesmas dan langsung di rujukan ke RS Soekardjo , setelah sampai di soekardjo ibu mimin di periksa di lab namun tidak ada hasil dan tidak ditemukan apa penyebab sakit di bagian perut nya ibu mimin, di bawalah bu mimin ke Bagian poli bedah.
"pak/bu Ibu mimin mengidap penyakit hemoroid dan harus tindak operasi" keluarga bu mimin semuanya terdiam bingung harus bagaimana karena tidak punya biaya untuk tindak operasi , Suami bu mimin (Warji) sudan punya niatan untuk menjual Tanah milik dirinya sendiri , dan di jual lah tanah milik pak warji karena tidak ada jalan lagi. Di beri lah jadwal operasi untuk ibu mimin dan bu mimin di operasi tidak ada kendala semuanya lancar-lancar saja , sejak selsai operasi ibu mimin tidak merasakan sakit perut lagi ia hidup normal kembali ceria lagi, Setaun kemudian Mimpi Buruk Terjadi!!
Ibu mimin kembali lagi merasakan sakit pada bagian perut seperti di tusuk-tusuk dan di barengi rasa perih. pihak keluarga kembali bingung karena tidak punya apa-apa lagi karena tanah pun sudah di jual, di bawalah ibu mimin ke Puskesmas dan di rujukan ke RS Jasa Kartini.
"Pak/Bu penyakit ibu mimin termasuk penyakit yang di sebabkan oleh gagalnya operasi dan harus di rujukan ke RSHS bandung"
keluarga bu mimin langsung pulang sambil memikul beban fikiran harus bagaimana.
setaun berlalu ibu mimin pun sudah terbiasa merasakan sakit di perutnya namun keluarga ter heran-heran kenapa perut ibu mimin semakin besar hingga urat nya pun terlihat.Mereka hanya bisa bersabar menunggu keajaiban karena sudah tidak tau harus bagaimana lagi dan harus menjual apa lagi.
Suami ibu mimin (Warji) hanya berprofesi sebagai buruh tukang kayu bangunan dimana beliau mendapat pekerjaan itu jarang , hanya bisa menunggu ada yang memesan kayu barulah ia bisa bekerja , upahnya pun tak cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-harinya.
dan sebelum semuanya terjadi ibu mimin berprofesi sebagai buruh tani yang setiap harinya pergi ke kebun untuk membantu membersihkan tanaman atau pohon milik orang lain.
Keluarga hanya bisa menangis setiap harinya dan pasrah , setiap harinya selalu berdoa SEMOGA ADA KEAJAIBAN yang datang kepada kami semua.
untuk kabar selanjutnya klik link di bawah ini.